Rabu, 06 Mei 2009

ASKEP GNA

ASKEP GNA


Adalah inflamasi pada glomerulus ginjal; dimana
proses inflamasi ini dapat terjadi akibat reaksi
imun dan non imun, bersifat Akut, Laten atau
Kronis Glomerulonefritis Akut/Konis (GNA/K)
 GNA biasannya menyertai infeksi streptococcus
(infeksi saluran nafas/Kulit) dan sering terjadi
pada PRA Sekolah dan sekolah.
 Sakit tenggorokan & infeksi sal.Nafas bagian
Atas yang telah diobati
 Perlu Pemeriksaan kultur  untuk pemberian
antibiotik yang sesuai Penyakit glomerulus
ginjal yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal
terminal
09/15/08 2 Sunardi,Glomerulonefritis


09/15/08 3
MEKANISME NON-IMUN GLOMERULONEFRITIS
Diabetus Melitus
Diet Tinggi Protein Pe↑ Massa Renal
Hipertensi Intraglomerular
Hiperfltrasi
Proteinuri
a
Endotelial rusak
Agregrasi platelet
Trombosis
Intraglomerular
Pelepasan faktor yang Me↑
Permeabilitas kapiler
Sclerosis Glomerular
Hipertensi
Sunardi,Glomerulonefritis







09/15/08 4
MEKANISME KERUSAKAN GLOMERULUS PADA PENYAKIT IMUNOLOGIS
C I C X & SEL T
Mediator Sekunder Aktivasi faktor XII (Hageman)
Khemotaksis
Aminevasoaktif
Aktivasi sistem Kinin
Proses Inflamasi
Kerusakan Glomerulus Fibrin
SINDROM KLINIS
Sunardi,Glomerulonefritis


TES LAB URINALISA MEMEPERLIHATKAN ADANYA:
a. Protein Urea
b. Hematuria
c. Serum creatinin meningkat
d. BUN Meningkat
e. BD Urin meningkat
f. Antistreptolysin titer O meningkat
g. Hb menurun karena anemia
h. Protein albumin serum menurun
i. Potasium meningkat
09/15/08 5 Sunardi,Glomerulonefritis

MANIFESTASI KLINIK
Dari kerusakan glomerulus ginjal  depresi
fungsi ginjal
 Anoreksia  tanda malnutrisi
 Kelelahan
 Nafas pendek/sesak napas
 Sakit kepala sedang
 Edema, sembab (kelopak mata, tungkai, dada
dan genetalia)
 Hypertensi
 Out put urin menurun (oliguri)
 Kaki merasa berat & dingin, mungkin disertai
diare
09/15/08 6 Sunardi,Glomerulonefritis

PENGOBATAN GNA
 Terapi Antibiotik Long Term  Penicillin, dan pasien harus
terhindar dari infeksi, karena dapat meninmbulkan nefritis
 Pasien harus bed-rest sampai manifestasi klinik hilang
 DIET
• Rendah protein jika kadar BUN dan Creatinin dalam serum
meningkat
• Tinggi Karbohidrat
• Rendah Garam
 Intake dan Out-put harus diukur, kontrol cairan & hypertensi,
berikan obat antihipertensi jika diperlukan
 Kaji edema dan timbang BB setiap hari
 Jika over load berikan diuretik
 Observasi tanda-tanda vital waspada terhadap adanya CHF
 Jika sudah ambulasi: Monitor protein ure dan hematuria  jika
meningkat bedrest tetap dijalankan.
 Jika ambulasi dapat ditolelir pasien boleh pulang
 PERSIAPAN PASIEN PULANG
 Ajarkan tentang rasional pengobatan
 Diet dan obat-obat yang diintruksikan
 Hindari terjadinya infeksi dan kelelahan
 Jika ada tanda-tanda: edema, hematuria dan sakit, kontrol
pelayanan kesehatan 09/15/08 7 Sunardi,Glomerulonefritis


GLOMERULONEFRITIS KRONIK (GNC)
 Biasannya lanjutan dari GNA
 Penyebab bervariasi: Perjalanan Cepat dan Perjalanan
Lambat
Gejala Yang dapat dilihat:
• Kelelahan
• Kelemahan
• Penglihatan ganda
• Sakit kepala (terutama pada pagi hari)
• Dypsnoe
• Nochturia
• Edema
• Kehilangan BB
 Pada Stadium Dini: Hasil urine analisa; Albumin, sedimen
dalam darah dan test fungsi ginjal masih dalam taraf normal
 Pada Stadium Lanjut: Hematuria dan protein urea menurun,
dan kadar nitrogen non protein dalam darah meningkat
09/15/08 8 Sunardi,Glomerulonefritis
 Karena penyebab GNC tidak diketahui dengan pasti
maka cara preventif sukar untuk dilakukan
 Terapi steroid dapat dicoba walaupun hasilnya belum
tahu
 Pemberian obat simtomatik & supportif perlu
diberikan
 Waspada terhadap adanya CHF
 Pendidikan Kesehatan harus mencakup:
7. Pencegahan terhadap infeksi
8. Diet rendah protein, rendah garam dan tinggi KH
9. Obat-obatan
10. Pentingnya follow up care
11. Jika ada tanda-tanda exacerbasi segera lapor dokter
12.Wanita hamil dengan GNC harus waspada terhadap
pemberian obat-obatan karena dapat menimbulkan
keguguran/toxemia 09/15/08 9 Sunardi,Glomerulonefritis

ETIOLOGI
PRIMER (Respon Imun terhadap Patogen, Etiologi belum
diketahui)
2. Streptococcus group A Beta Hemolitikus
3. Syphilis, Abses viseral, Endocarditis bacterial, Hepatitis,
Mononucleosis infeksi
4. Measles, Mumps, Cytomegalovial infection
5. Beberapa parasit, jamur, infeksi virus
SEKUNDER ( Berkaitan dengan infeksi sistemik)
8. SLE, Progresive systemic sclerosis, Trombositopenia
purpura
9. Gagal ginjal post partum, Goodpasture’s syndrome
10.Wegner’s granulomatosis
11. Polyarteritis nodusa, Hemolitic uremic sindrome
09/15/08 10 Sunardi,Glomerulonefritis

MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri tumpul pinggang belakang
2. Sakit kepala, hipertensi
3. Perubahan pola eliminasi urine
4. Dysuria
5. Menurun output urine
6. Kesulitan bernafas
7. Orthopnea
8. Nocturnal/dyspnea pada saat pengerahan tenaga
9. Perubahan BB, rales pada suara paru
10. Pelebaran pada vena leher, adanya suara jantung tiga (S3)
11. Edema pada wajah, kelopok mata, tangan dan jaringan perifer
12. Fatigue dan malaise
13. Anoreksia, nausea dan/muntah
14. urine berwana merah ke coklat-coklatan.
KOMPLIKASI
16. Malnutrisi
17. Infeksi sekunder
18. Gangguan koagulasi
19. Akselerasi aterosklerosis
09/15/08 11 Sunardi,Glomerulonefritis


PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Bed-rest total
2. Monitor TTV setiap 4 jam
3. Monitor BUN, Creatinin dan Protein urine
4. Mengganti cairan yang hilang
5. Monitor intake-Output
6. Diet: Pembatasan cairan dan Na, tinggi KH &
rendah protein, Rendah K Bila Ada gagal ginjal.
7. Antibiotik jika ada infeksi
8. Korticosteroid & Cytotoxic
9. Anti Hypertensi
10.Diuretik
11.Plasmapheresis
09/15/08 12 Sunardi,Glomerulonefritis

PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat infeksi streptoccokus beta hemolitikus
b. Riwayat penyakit SLE dan penyakit autoimun
c. Riwayat pembedahan dan prosedur invasive
d. Masalah urologi atau ginjal
e. Perubahan status berkemih meliputi; Frekwensi berkemih, perubahan
warna, kejernihan dan
bau
f. pengetahuan pasien tentang proses penyakit.
2. Pemeriksaan Fisik (Lihat pada manifestasi klinis)
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Urinalisa
b. Urine tampung 24 jam
c. IVP
d. Serum Creatinin
e. Serum Protein
f. Biopsy Ginjal
g. Kultur Lendir tenggorokan dan darah
h. EKG
i. Antistrepolysin
09/15/08 13 Sunardi,Glomerulonefritis

09/15/08 14
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.KETIDAKMAMPUAN DALAM AKTIFITAS B.D
PENURUNAN PROTEIN DAN DISFUNGSI GINJAL
3.RESIKO KELEBIHAN VOLUME CAIRAN B.D
RETENSI AIR DAN DISFUNGSI GINJAL
4.RESIKO INFEKSI (UTI, LOKAL, SISTEMIK) B.D
PENEKANAN PADA SISTEM IMUN
5.RESIKO PERUBAHAN PERFUSI JARINGAN:
SEREBRAL CARDIOPULMONARY B.D RESIKO
KRISIS HIPERTENSI
6.KURANG PENGETAHUAN B.D KURANG
INFORMASI TENTANG PROSES PENYAKIT,
PERAWATAN DI RUMAH DAN INSTRUKSI
TINDAKAN LANJUT
Sunardi,Glomerulonefritis


09/15/08 15
PERENCANAAN
DX 1
TUJUAN: Pasien akan meningkat toleransi terhadap
aktifitas
KRITERIA HASIL:
- Mengikuti rencana aktiftas
- TD dalam batas normal tanpa pengeluaran protein
berlebihan
RENCANA TINDAKAN
8. Monitor adanya penurunan protein scr. Berlebihan
(Proteinuria, Albuminuria)
9. Gunakan diet protein untu mengganti protein yang
hilang
10.Berikan diet tinggi Kalori, diet tinggi KH
11.Anjurkan Bedrest
12.Berikan latihan dalam batas aktifitas yang dianjurkan
13.Rencanakan aktifitas dengan memberikan periode
waktu istirahat Sunardi,Glomerulonefritis

09/15/08 17
DX – 3
TUJUAN: Pasien akan memperlihatkan tidak adannya tanda-tanda infeksi
KRITERIA HASIL:
- Memiliki hasil pemeriksaan temperatur dan lab dalam batas normal
- Memiliki suara paru yang bersih
- Urinnya bening dan kuning
- Kulit utuh
RENCANA TINDAKAN
9. Kaji efektifitas pemeberian imunosupresive
10.Monitor serum sel darah merah, antibodi, nilai set T
11.Periksa Temp. tubuh setiap 4 jam
12.Catat karakteristik urine
13.Hindari pemasangan kateter pada saluran perkemihan
14.Jika dipasang kateter, pertahankan closed gravity drain system
15.Monitor adanya Tanda & gejala UTI, lakukan tindakan pencegahan
UTI
16.Asuskultasi suara paru setiap 4 jam
17.Anjurkan untuk batuk dan nafas dalam
18.Instruksikan pasien u/ menghindari orang yang menglamai infeksi
19.Lakukan tindakan untuk mencegah kerusakan kulit
20.Anjurkan untuk ambulasSiu nlaerdbi,iGhlo amwerualolnefritis

Tidak ada komentar: