Rabu, 06 Mei 2009

ASKEP CA SERVIKS

KANKER LEHER RAHIM

PENGERTIAN
Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/seviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim.
PENYEBAB
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti,tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks :
HPV (human papillomavirus)
HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
Merokok
Tembakau merusak system kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini.
Berganti-ganti pasangan seksual
Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia dibawah 18 tahun,berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
Pemakain DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
Gangguan system kekebalan
Pemakaian pil KB
Infeksi herpes genetalis atau infeksi klamidia menahun
Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin)
GEJALA YANG MUNCUL
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak meminimalkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan disekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause.
Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer,berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut :
Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan.
Nyeri panggul punggung dan tungkai.
Dari vagina keluar air kemih atau tinja, patah tulang.
DIAGNOSA
Pap smear
Biopsi. Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
Kolposkopi. Pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar
Tes Schiller. Serviks diolesi dengan larutan yodium,sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
PENGOBATAN
Pembedahan. Dilakukan pengangkatan sel kanker
Penyinaran. Menggunakan sinar radioaktif yang bisa merusak sel kanker
Kemoterapi. Dengan menggunakan obat-obatan sitostatik
Terapi Biologi. Dengan memperkuat system kekebalan tubuh
PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks :
Mencegah terjadinya infeksi HPV
Melakukan pemeriksaan Pap semear secara teratur
Anjuran untuk melaksanakan Pap smear secara teratur :
Setiap tahun untuk wanita yang bersuami diatas 35 tahun
Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kulit kelamin
Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
Sesering mungklin jika hasil pap smear menunjukan abnormal
Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya :
Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
Jangan melakukan seksual dengan penderita kulit kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan kulit kelamin
Jangan berganti-ganti pasangan seksual
Berhenti merokok.
A. PENGERTIANKanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
B. ETIOLOGIPenyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksualPenelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda
2. Jumlah kehamilan dan partusKanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
3. Jumlah perkawinanWanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi virusInfeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
5. Sosial EkonomiKarsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Hygiene dan sirkumsisiDiduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
C. Klasifikasi pertumbuhan sel akan kankers serviks
Mikroskopis1. DisplasiaDisplasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tdk dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insituPada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.3. Stadium karsionoma mikroinvasif.Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasifPada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.
5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviksPertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.
Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentuk menjadi ulkus.
Markroskopis1. Stadium preklinisTidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa2. Stadium permulaanSering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum3. Stadium setengah lanjutTelah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio4. Stadium lanjutTerjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
D. GEJALA KLINIS1. PerdarahanSifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat.2.Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan. Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi sehingga cairan yang keluar berbau.
E. Pemeriksaan diagnostik1. Sitologi/Pap SmearKeuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.2. SchillentestEpitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.3. KoloskopiMemeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy.Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat.4. KolpomikroskopiMelihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali5. BiopsiDengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.6. KonisasiDengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
F. KLASIFIKASI KLINIS• Stage 0: Ca.Pre invasif• Stage I: Ca. Terbatas pada serviks• Stage Ia ; Disertai invasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis• Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I• Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah mengenai dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga bagian proksimal• Stage III : Sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian bawah vagina• Stage IIIB : Sudah mengenai organ-organ lain.
G. Terapi1. Irradiasi• Dapat dipakai untuk semua stadium• Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk• Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.Dosis :Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviksKomplikasi Irradiasi• Kerentanan kandungan kencing• Diarrhea• Perdarahan rectal• Fistula vesico atau rectovaginalis2.Operasi• Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II• Operasi histerektomi vagina yang radikal3.Kombinasi• Irradiasi dan pembedahanTidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan fistula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem limfe dan peredaran darah.4. Cytostatika : Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. 5 % dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap radioterapi, diangap resisten bila 8-10 minggu post terapi keadaan masih tetap sama.
PENGERTIANKanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).

Tidak ada komentar: